• Jelajahi

    Copyright © Restorasi Indonesia
    Inspirasi Perubahan

    Kanal Video

    HPDKI Meriahkan Seni Ketangkasan Domba Garut di Bandung Barat, Hadiah Utama Seekor Sapi

    Minggu, 13 April 2025

     

    Kepala Desa Saguling, Lia Mutiara beserta jajaran panitia latber

    Restorasi.id
    – Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) kembali menunjukkan eksistensinya di dunia peternakan dengan ikut serta dalam ajang seni  ketangkasan domba Garut. Kegiatan ini berlangsung meriah di Lapang Pamidangan Wisata, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (13/4/2025).


    Acara yang diprakarsai oleh Pemerintah Desa Saguling ini menjadi magnet bagi para peternak dari berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Cianjur, Bogor, Cipanas, hingga Sumedang. Tidak tanggung-tanggung, hadiah utama dalam perlombaan ini adalah satu ekor sapi.


    Ketua pelaksana yang juga menjabat sebagai BPD, Iwan Sujana, mengungkapkan bahwa ajang kali ini merupakan event latber, yaitu jenis perlombaan yang berada di antara kategori semi kontes. 


    Iwan Sujana panitia pelaksana

    “Agenda hari ini adalah event latber dan hadiahnya satu ekor sapi. Kategori yang dilombakan ada beberapa, yaitu kontes, semi kontes, dan lakber. Nah, sekarang ini kita gelar latber, yang bisa dikatakan setengah dari semi kontes dan seperempat dari kontes. Total domba yang datang sekitar 400 ekor, dan yang ikut serta dalam perlombaan ada kurang lebih 300 ekor atau 150 payang yang ditandingka,” ujar Iwan.


    Lebih lanjut, Iwan menjelaskan bahwa acara ini rutin digelar setiap bulan, tepatnya pada Minggu pertama. Untuk pembiayaan, panitia menggunakan dana kas, dana talangan dari ketua panitia, serta pertanggungjawaban dari rekan-rekan penyelenggara.


    “Saya tidak mencari untung dari kegiatan ini. Tujuan utama kami adalah untuk meningkatkan ekonomi peternak dan memajukan domba Garut sebagai komoditas unggulan,” tambahnya.


    Selain memberikan wadah untuk peternak, acara ini juga berdampak positif terhadap perekonomian warga sekitar. Banyak pedagang kecil yang meraup omzet lebih tinggi dari biasanya.


    “Yang biasanya hanya jual lima gelas kopi, hari ini bisa mendapatkan omzet hingga jutaan rupiah,” ungkap salah satu pedagang lokal.


    Iwan, yang juga merupakan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), berharap Desa Saguling dapat berkembang menjadi desa edukasi berbasis peternakan dan pariwisata. 


    “Ke depan, kami ingin mengembangkan Desa Saguling sebagai desa wisata edukasi yang menggabungkan seni, alam, dan kuliner. Saat ini, yang sudah berjalan baru sektor seni ketangkasan domba Garut (SKDG) dan wisata alam,” tutupnya. (Luthfi Alparizy)


    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Terbaru