• Jelajahi

    Copyright © Restorasi Indonesia
    Inspirasi Perubahan

    Kanal Video

    DLH Karawang Berhasil Mediasi Konflik Kali Kalapa, Aksi Unjuk Rasa Dibatalkan

    Kamis, 24 April 2025

     

    Photo saat pertemuan membahas persoalan Sungai Kali Kalapa 

    Restorasi.id
    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang berhasil memediasi rencana aksi unjuk rasa yang sedianya digelar pada Kamis 24 April 2025, menyusul keresahan warga terkait banjir dan longsor di Sungai Kali Kalapa akibat aliran air hujan dari sejumlah kawasan industri seperti KIIC, KJIE, Pertiwi Lestari, dan Sedana Golf.

    Dalam pertemuan yang difasilitasi DLH Karawang, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, tercapai kesepakatan penyelesaian menyeluruh terhadap persoalan Kali Kalapa.

    Hadir dalam rapat tersebut antara lain Kepala DLH Karawang Iwan Ridwan, Kabid SDA PUPR Aris Purwanto, perwakilan BBWS Citarum Heri Suherlan, Kepala Desa Wadas H. Junaedi, External Relation Division Head KIIC Bambang Sugeng, perwakilan kawasan KJIE Ery Dwianto, perwakilan kawasan Pertiwi Lestari dan Fahruroji, perwakilan Sedana Golf Antonius M, Camat Telukjambe Timur, Kapolsek, Danramil, serta aktivitas lingkungan dan mendapatkan kesepakatan.

    Kepala DLH Karawang, Iwan Ridwan

    Kepala DLH Karawang, Iwan Ridwan, menyatakan bahwa banjir di Kali Kalapa telah menjadi masalah selama empat tahun terakhir dan berdampak langsung pada warga Desa Wadas.

    “Sumber utama banjir berasal dari limpasan air hujan kawasan industri. Saat ini, sebagian kawasan seperti KIIC sudah hampir menyelesaikan komitmen, sementara lainnya masih tertinggal,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa penyelesaian masalah Kali Kalapa harus dituntaskan paling lambat akhir tahun 2025. “Kami sudah menandatangani berita acara bersama Dinas PUPR, BBWS, dan Muspika. Ini menjadi komitmen bersama,” tambahnya.

    Kepala Desa Wadas, H. Junaedi, menyambut baik hasil rapat tersebut dan mengapresiasi adanya titik temu. “Saya mendesak dalam diskusi karena melihat langsung penderitaan warga setiap hari. Kami berharap pekerjaan dimulai secepatnya, idealnya antara Mei hingga Juli tahun ini,” ujarnya.

    Meski aksi unjuk rasa resmi dibatalkan, Junaedi menegaskan warga akan terus memantau progres di lapangan. “Jika tidak ada realisasi, masyarakat bisa kembali turun ke jalan,” tegasnya.

    Sementara itu, pihak BBWS menyampaikan bahwa pengerjaan penanganan Sungai Kali Kalapa akan dimulai Mei 2025, dimulai dari titik-titik kritis. BBWS akan bertanggung jawab atas pengerjaan fisik, sementara kawasan industri akan berkontribusi melalui program CSR.

    Kepala Desa Wadas H. Junaedi

    Junaedi juga meminta kejelasan soal kompensasi untuk warga yang terdampak kerusakan rumah akibat banjir. Ia berharap pertemuan lanjutan akan segera digelar dengan melibatkan pemerintah daerah dan perwakilan masyarakat.

    “Jika tidak ada progres nyata, warga bisa bergerak ke kawasan industri, kantor pemerintah, hingga ke gubernur atau kementerian,” tutupnya. (Luthfi Alparizy)

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Terbaru