Kondisi salah seorang Warga Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru yang terbaring di RSUD Karawang
Restorasi.id – Warga Kecamatan Tegalwaru dan Kecamatan Pangkalan, Karawang, kini merasakan keresahan mendalam akibat belum selesainya pembangunan Jembatan Cicangor, yang menjadi akses vital penghubung kedua wilayah tersebut.
Jembatan Cicangor, yang merupakan satu-satunya akses utama menuju Kota Karawang dan sebaliknya, kini belum rampung dikerjakan. Tanpa jembatan tersebut, mobilisasi masyarakat menjadi sangat terbatas, mempengaruhi perekonomian, pendidikan, sosial, dan pariwisata di wilayah selatan Karawang.
Kondisi ini semakin memprihatinkan menjelang bulan Ramadhan dan libur lebaran, di mana arus mobilitas masyarakat dan kunjungan wisata diprediksi meningkat. Terhambatnya akses ini dikhawatirkan akan menurunkan kunjungan wisata dan memperlambat laju perekonomian.
Tidak hanya perekonomian yang terancam, sektor kesehatan juga turut terganggu. Warga yang membutuhkan layanan kesehatan harus memutar puluhan kilometer dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sampai ke fasilitas kesehatan di Karawang atau kota sekitarnya.
Salah satu contoh nyata adalah kisah Yofa Faizal Nillan, seorang Warga Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru,
yang menceritakan pengalamannya. Dirinya harus menempuh perjalanan selama tiga jam untuk mendapatkan perawatan medis di RSUD Karawang.
“Jalan yang rusak dan jauh membuat saya merasa sakit semakin parah,” ungkap Yofa saat ditemui di RSUD Karawang, Senin(17/3/2025)
Dengan jumlah populasi sekitar 26.000 jiwa di dua kecamatan tersebut, keluhan serupa juga dirasakan oleh banyak warga lainnya. Keterbatasan akses ini bukan hanya menghambat kehidupan sehari-hari, namun juga menambah beban psikologis bagi masyarakat yang khawatir akan terus terjebak dalam ketidakpastian ini.
Masyarakat berharap pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat, segera mengambil langkah tegas untuk mempercepat pembangunan jembatan sementara.
Tanpa solusi cepat, keresahan masyarakat berpotensi memuncak dan memicu aksi protes.
“Saya berharap proyek jembatan sementara segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. Jika tidak, dampak negatifnya bisa semakin parah, baik bagi perekonomian maupun kesehatan masyarakat,” tambah Yofa.
Hingga berita ini diturunkan, pembangunan jembatan sementara di Desa Ciptasari, yang berbatasan dengan Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, belum menunjukkan tanda-tanda akan segera selesai.
Pemerintah diharapkan bisa memberikan solusi yang lebih cepat untuk mengatasi masalah ini dan mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut bagi warga yang terdampak.