Sumber foto: yudidarma.id (Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., |
Restorasi.id - Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Dorong mahasiswa untuk giat dalam menulis artikel ilmiah agar rilis di jurnal nasional dan internasional.
Sejak akhir 2021 kemarin sebanyak 351 artikel ilmiah yang sudah diterbitkan dengan skala nasional dan diluar jumlah itu beberapa masih dalam tahap penyelesaian, semua artikel ditinjau oleh bidang ahli hingga terbit di jurnal ilmiah.
Baca juga: Pembacaan Semiotika Julia Kristeva dan Ferdinand De Saussure pada Surat al-A’raf ayat 197
"Sampai saat ini, sudah 351 yang di terbitkan dan masih ada beberapa sedang dalam proses penyelesaian. Karena menerbitkannya itu harus ditinjau dulu oleh ahlinya, barulah bisa terbit ke jurnal ilmiah" jelasnya pada tim restorasi.id saat di wawancarai, Minggu, (02/01/2021)
Sejak akhir 2021 kemarin sebanyak 351 artikel ilmiah yang sudah diterbitkan dengan skala nasional dan diluar jumlah itu beberapa masih dalam tahap penyelesaian, semua artikel ditinjau oleh bidang ahli hingga terbit di jurnal ilmiah.
Baca juga: Pembacaan Semiotika Julia Kristeva dan Ferdinand De Saussure pada Surat al-A’raf ayat 197
"Sampai saat ini, sudah 351 yang di terbitkan dan masih ada beberapa sedang dalam proses penyelesaian. Karena menerbitkannya itu harus ditinjau dulu oleh ahlinya, barulah bisa terbit ke jurnal ilmiah" jelasnya pada tim restorasi.id saat di wawancarai, Minggu, (02/01/2021)
Mahasiswa diarahkan tentang pentingnya kerapian dan struktur penulisan untuk bisa terbit di jurnal nasional serta membimbing agar mahasiswa mampu memahami kedalaman substansi isi artikel. Jika semuanya sudah dikuasi barulah latihan translate paper untuk sasaran terbit di jurnal internasional
"Yang pertama mahasiswa diberi pemahaman arti penting kerapian dan struktur penulisan dengan target jurnal nasional, lalu tentang isi kedalaman substansi jika menambah ke target jurnal terakreditasi nasional. Nah, jika ingin ke tahap skala internasional harus sering latihan translate paper untuk tembus internasional," ucapnya.
Baca juga: SMSI Kenalkan Metaverse pada Generasi Milenial
"Yang pertama mahasiswa diberi pemahaman arti penting kerapian dan struktur penulisan dengan target jurnal nasional, lalu tentang isi kedalaman substansi jika menambah ke target jurnal terakreditasi nasional. Nah, jika ingin ke tahap skala internasional harus sering latihan translate paper untuk tembus internasional," ucapnya.
Baca juga: SMSI Kenalkan Metaverse pada Generasi Milenial
Pegiat Kelas Menulis UIN Bandung ini percaya, kemampuan menulis artikel itu murni keterampilan, bukan bakat lahir, dan mendorong mahasiswa untuk latihan agar dapat mengembangkan kapasitas keterampilan menulis ini.
"Latihan menulis artikel itu dimulai dari kerapian, menyusun struktur, penggunaan aplikasi referensi, penerapan metode, menyajikan hasil riset, melakukan analisis serta yang lainnya. Karena menulis itu bukan bakat lahiriah, tetapi keterampilan yang harus dilatih." tutupnya. (red)
"Latihan menulis artikel itu dimulai dari kerapian, menyusun struktur, penggunaan aplikasi referensi, penerapan metode, menyajikan hasil riset, melakukan analisis serta yang lainnya. Karena menulis itu bukan bakat lahiriah, tetapi keterampilan yang harus dilatih." tutupnya. (red)