 |
| Illustrasi: freepik |
Restorasi.id - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah berharap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat memberikan keterampilan lebih kepada para siswa agar kelak tidak hanya berpikir bisa langsung bekerja. Namun lebih dari itu, bisa menciptakan usaha baru atau menjadi wirausaha. Menurut Ledia, soft skill dan keterampilan-keterampilan tambahan siswa SMK harus ditambah.
Baca juga: Saan Mustopa Targetkan 7 Kursi DPRD Bekasi
"Karena kalau tidak (diberikan keterampilan tambahan), ketika ada perkembangan industri yang berubah cepat, mereka tidak punya kemampuan untuk itu. Dan jangan sampai mereka hanya sebagai pekerja, tapi harus ditargetkan bahwa mereka bisa menjadi wirausaha, menciptakan usaha baru. Meskipun katakanlah masih sangat jarang, tapi memang arahnya SMK kita belum sampai sana," papar Ledia saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi X DPR RI mengunjungi SMK 5 Denpasar, Bali, Selasa (21/12/2021).
Menurut Ledia, sejatinya Komisi X DPR RI sudah menyampaikan hal tersebut berulangkali kepada menteri maupun jajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi lainnya, bahwa harus sudah menyiapkan bukan cuma lulusan SMK siap kerja. Melainkan juga bisa menciptakan pekerjaan baru, yang artinya soft skill nya harus ditambah. Begitupun dengan keterampilan lainnya. Agar nanti bisa lebih berkembang, dan bisa mengantisipasi segala perubahan-perubahan jaman yang ada.
"SMK 5 Denpasar ini merupakan SMK berbasis seni. Enam puluh persen penghasilan Bali dari pariwisata. Kita harus mengantisipasi adanya kejenuh dalam pekerjaan. Artinya harus ada pengembangan misalnya ekonomi kreatif nya atau kemudian pengembangan seni nya atau pengembangan wisata dan destinasi destinasi baru," tandas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Baca juga: Kempaka Kecam Pelecehan Seksual
"Tetapi itu semua kan perlu dorongan-dorongan secara khusus dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Ini yang terus didorong DPR, agar pemerintah pusat memberikan keterampilan tambahan bagi para siswa SMK agar kelak bisa menciptakan lapangan usaha baru, sehingga juga bisa mengembangkan pariwisata lokal sesuai tetap mengikuti perkembangan jaman. Sekaligus bebas dari kejenuhan," pungkas legislator dapil Jawa Barat I tersebut. Dikutip dari dpr.go.id
Baca juga: Saan Mustopa Targetkan 7 Kursi DPRD Bekasi
"Karena kalau tidak (diberikan keterampilan tambahan), ketika ada perkembangan industri yang berubah cepat, mereka tidak punya kemampuan untuk itu. Dan jangan sampai mereka hanya sebagai pekerja, tapi harus ditargetkan bahwa mereka bisa menjadi wirausaha, menciptakan usaha baru. Meskipun katakanlah masih sangat jarang, tapi memang arahnya SMK kita belum sampai sana," papar Ledia saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi X DPR RI mengunjungi SMK 5 Denpasar, Bali, Selasa (21/12/2021).
Menurut Ledia, sejatinya Komisi X DPR RI sudah menyampaikan hal tersebut berulangkali kepada menteri maupun jajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi lainnya, bahwa harus sudah menyiapkan bukan cuma lulusan SMK siap kerja. Melainkan juga bisa menciptakan pekerjaan baru, yang artinya soft skill nya harus ditambah. Begitupun dengan keterampilan lainnya. Agar nanti bisa lebih berkembang, dan bisa mengantisipasi segala perubahan-perubahan jaman yang ada.
"SMK 5 Denpasar ini merupakan SMK berbasis seni. Enam puluh persen penghasilan Bali dari pariwisata. Kita harus mengantisipasi adanya kejenuh dalam pekerjaan. Artinya harus ada pengembangan misalnya ekonomi kreatif nya atau kemudian pengembangan seni nya atau pengembangan wisata dan destinasi destinasi baru," tandas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Baca juga: Kempaka Kecam Pelecehan Seksual
"Tetapi itu semua kan perlu dorongan-dorongan secara khusus dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Ini yang terus didorong DPR, agar pemerintah pusat memberikan keterampilan tambahan bagi para siswa SMK agar kelak bisa menciptakan lapangan usaha baru, sehingga juga bisa mengembangkan pariwisata lokal sesuai tetap mengikuti perkembangan jaman. Sekaligus bebas dari kejenuhan," pungkas legislator dapil Jawa Barat I tersebut. Dikutip dari dpr.go.id
