• Jelajahi

    Copyright © Restorasi Indonesia
    Inspirasi Perubahan

    Kanal Video

    Pandemi Harus Meningkatkan Ekonomi

    Minggu, 05 Desember 2021
    Ilustrasi: freepik

    Restorasi.id - Pandemi Covid-19 harus dijadikan momentum ketangguhan
    ekonomi Indonesia, Oleh karena itu, momentum ini harus dimanfaatkan
    untuk meningkatkan diri dan melakukan transformasi ekonomi secara
    besar-besaran.

    "Semua harus memiliki keinginan itu, sehingga ketangguhan ekonomi kita
    itu ada, karena pandemi ini juga memberikan peluang kita untuk
    melompat naik," tutur Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan
    pada Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali, yang diselenggarakan
    di Three Mountain Bamboo Pavilion, Kura-Kura Bali, Kota Denpasar,
    Provinsi Bali, Jumat (03/12/2021), dilansir dari kominfo.go.id

    Baca juga: Ekonomi Syariah Meningkat Secara Global

    Kepala Negara memahami kondisi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali
    yang mengalami penurunan yang disebabkan oleh terganggunya sektor
    pariwisata di masa pandemi. Oleh karena itu, Presiden mengajak
    jajarannya untuk melakukan refleksi besar-besaran, sekaligus
    mentransformasi secara fundamental.

    "Ekonomi Bali mengalami kontraksi yang paling dalam dibandingkan
    provinsi-provinsi yang lain, karena memang sektor pariwisata yang
    diandalkan Bali ini adalah sektor yang paling awal terimbas, dan
    sektor yang memang paling belakang untuk pulih," ucapnya.

    Presiden menyebutkan bahwa terdapat tiga hal yang perlu menjadi
    perhatian. Pertama, perlunya peningkatan diversifikasi ekonomi agar
    tidak bergantung hanya pada satu sektor.

    "Di tengah sektor pariwisata yang mengalami pukulan yang sangat hebat,
    sektor pertanian justru mampu bertahan. Bahkan tumbuh positif
    dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. Detail seperti ini semua
    harus tahu dan apa yang harus kita lakukan kita semua harus mengerti,"
    jelas Presiden.

    Baca juga: Eco Resort Baru di Karawang

    Kedua, paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan
    kesehatan dan keamanan. Presiden menuturkan bahwa perjanan pariwisata
    di masa pandemi akan berubah total karena masyarakat akan mengutamakan
    kedua aspek tersebut.

    "Wisatawan pasti akan menghindari kerumunan dan kontak erat yang
    terlalu sering. Karena apapun para wisatawan harus bisa diyakinkan
    bahwa kesenangan dalam berwisata itu mereka tetap terjamin,
    kesehatannya terjamin dan tidak tertular oleh virus," lanjut Kepala
    Negara

    Ketiga, Presiden melanjutkan, pariwisata di Provinsi Bali harus
    bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism, yaitu
    pariwisata berbasis sosial, budaya, dan lingkungan yang sejalan dengan
    nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal Bali yang dapat membangun
    harmoni dan memuliakan alam.

    "Semangat untuk memuliakan alam, manusia dan budaya harus terus kita
    teruskan untuk menyongsong masa depan dan kita memiliki komitmen yang
    kuat untuk menerapkan green economy (ekonomi hijau)," tuturnya.

    Baca juga: BUMN Merugi Saat Pandemi

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain
    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
    Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Budi
    Gunadi Sadikin, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
    Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny
    G. Plate, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Duta Besar
    Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, dan Gubernur Bali Wayan
    Koster.
    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam

    Lentera Islam


    Rasulullah SAW bersabda ” Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah”. (HR Al-Baihaqi).

    Berita Terbaru

    pemerintahan

    +