Sumber : kiic.co.id |
Restorasi.id - Memaknai penamaan pangkal perjuangan bukan hanya sebatas pada catatat sejarah penculikan presiden Soekarno ke Rengas Dengklok namun jika ditelaan lebih jauh banyak hal yang belum terungkap dari apa yang tersimpan dalam tanah karawang selama ini.
Jika dilihat secara arti kata Pangkal yakni bagian permulaan atau bagian yang dianggap sebagai dasar.Sementara Perjuangan yaitu usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya dalam meraih hal baik tentang kehidupan untuk meraih kemerdekaan.
Maka dapat disimpulkan pangkal perjuangan merupakan awal dari sebuah perjalanan kehidupan yang selama ini, ada sebuah ungkapan orang tua terdahulu bahwa pangkal perjuangan merupakan awal dan akhir " Walawallu walakhiru " dimana sampai saat ini belum ada penafsiran tersurat yang menjelaskan.
Pangkal perjuangan merupakan simbol luar biasa untuk dimaknai dan digali lebih seksama, akan tetapi jika menilik lebih jauh hasil penelusuran di karawang dimana banyak kejanggalan yang secara logika dan akal bagi yang mau berpikir ditambah dengan banyaknya ditemukan temuan akan kehidupan masa lalu, sedikitnya memberikan pencerahan akan makna dari pangkal perjuangan yang sesunguhnya yang selama ini hanya mengarah pada fase perjuangan kemerdekaan.
Disisi lain pasti akan sedikitnya bukti yang bisa dijadikan rujukan yang mengarah pada data sesungguhnya, dan mengumpulkan data perihal karawang dapat dilakukan dari pelbagai sumber, mengingat semua masih ada dan tersimpan di alam karawang.
Karawang dengan julukan pangkal perjuangan ialah hakekat awal untuk diri dimana karawang merupakan hiasan awal dan akhir dalam catatan kehidupan. Penjabaran pangkal perjuangan merupakan diri manusia sendiri, sebab jika ditelaah dengan seksama yang menjadi pangkal perjuangan dari semua pangkal ada pada diri manusia, dan perjuangan dalam kehidupan ini ialah diri, maka pangkal perjuangan merupakan niat diri unruk memperjuangan apa yang seharusnya diperjuangkan sesuai dengan ketentuan hidup dan untuk sebuah perjalanan yang ada nilai manfaat.
Melainkan, sekarang Karawang dikenal dengan julukan kota industri sebab di Karawang terdapat banyak sekali pabrik-pabrik. Sejak tahun 1993 wilayah Karawang telah di usung oleh Pemerintah untuk menjadi Kawasan Industri yang terbesar di Asia, dengan konsep Kawasan Industri tanpa polusi dan pengolahan limbah yang terpadu. Melalui penerbitan Keppres Nomor 53 Tahun 1989 tentang Pengembangan Kawasan Industri. Wilayah Karawang telah menjadi pusat Investasi banyak Developer dan dibangun kawasan Industri besar baik dari Indonesia maupun dari Internasional. Sejak tahun 1993 sampai dengan sekarang, dan sejalan dengan eksistensi program Pemerintah dari tahun 1993 hingga saat ini, Karawang telah menjadi suatu Kawasan yang menopang penerimaan devisa negara terbesar di Indonesia.
Dari data yang dihimpun Fakta Jabar dari Disnakertrans Karawang, hingga tahun 2018 terdapat 13.756.358 hektar luas lahan yang diplot sebagai lahan industri, dengan jumlah pabrik yang beroperasi di karawang sebanyak 1.762 pabrik. Rinciannya, pabrik swasta sebanyak 787, PMDN sebanyak 269, PMA sebanyak 638, dan Joint venture tercatat sebanyak 58 pabrik. Industri Karawang tersebut tersebar di Kawasan Industri Kujang, Indotaisei, Mandala Putra, Karawang International Industry City (KIIC), Suryacipta, dan Kawasan Mitra Karawang (KIM). Adapun zona industri Karawang yang dicantumkan dalam penataan ruang, yakni dititikberatkan pada sejumlah kecamatan meliputi Kecamatan Telukjambe Timur, Cikampek, Klari, Purwasari, Pangkalan, dan Rengasdengklok
Karawang bahkan menjadi kota yang dipercaya oleh perusahaan asing untuk mendirikan usaha serta membangun bisnisnya.
Bahkan karawang mengenggam Upah Minumum Provinsi (UMR) tertinggi Indonesia. Dengan demikian, wajar jika Karawang saat ini bahkan mampu mengalahkan Jakarta dari pendapatan penduduknya. Kemudian karena sudah menjadi kota besar industri, Karawang menjadi kota dengan gaji UMR terbesar di Indonesia. Tidak sedikit pula investor asing memilih untuk menjadi investor di perusahaan yang didirikan di kawasan industri Karawang.
Penduduk Karawang saat ini justru dominan bekerja sebagai pegawai pabrik. Karawang saat ini merupakan pusat pergerakan industri di Indonesia yang berhasil menarik pengusaha mancanegara. Jepang menjadi salah satu negara yang selalu menanamkan investasinya di Karawang.
Jepang bahkan berniat untuk menjadikan lahan seluas 3.000 hektar di Karawang sebagai kawasan industri Karawang pribadinya. Sebab banyaknya investor dari Jepang di Karawang menyebabkan berdirinya berbagai macam perusahaan seperti perusahaan industri otomotif, IT, elektronik, serta bentuk usaha industri lainnya.
Kawasan Industri Karawang merupakan bisnis yang menjanjikan sebab didukung sarana dan prasarana yang baik. Lokasinya yang berdekatan dengan ibukota serta akses yang baik seperti jalan tol, kereta, dan pelabuhan juga fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, dan apartemen menjadikan kawasan industri Karawang cocok untuk dijadikan kawasan industri.
Dengan kini menjadi " Kawasa Industri" dan memiliki banyak kawasan industri membuat kabupaten karawang menjadi sebuah magnet untuk menarik para perantau dari seluruh Indonesia yang sedang mencari kerja untuk datang ke karawang, bahkan tidak sedikit yang memilih tinggal dan menetap di karawang.
Ditulis oleh : Dimas Adam Maldini